Ceramah Ustadz Sesat

‪#‎Fiksi‬

Tingkatkan Penggunaan “MEDSOS” saat Ramadhan

○○○

image

○○○

Jumadi, preman tobat dadakan dari kampung sebelah, tiba-tiba mendatangi saya tadi malam.

“Bang! ini sudah kelewatan. Masa ada ustad yang ngajarin buat banyakin MEDSOS di sepuluh hari puasa terakhir ini,” rahangnya terlihat kaku. Dia melanjutkan ocehannya dengan suara bergetar “padahal harusnya kurangin media sosial, banyakin i’tikaf. Iya gak, Bang?” Keluhannya berlanjut dengan makian, “dasar ustadz bego!”
Saya menjulurkan tangan kanan kedepan, dengan telapak terbuka.
“Minum dulu kopimu, Jum!” Akhirnya bertanya, “Kamu denger di mana, Jum?”
“Sayup-sayup dari speaker musala, Bang.”
“Kamu gak taraweh?”
Mukanya tertunduk, telapak tangan kanannya meremas punggung tangan kiri, “Aaa–nu … saya sakit perut, Bang.”
“Jadi, kamu cuma denger ceramah itu dari kejauhan? terus sepotong doang dengernya?”
“I–yyya.”
“Yang disampaikan Ustadz Latief saat taraweh tadi itu, tentang MEDSOS yang gak perlu kartu SIM, koneksi internet, atau Wifi, Jum!” Matanya membesar menunjukkan rasa heran, membuat saya tertarik melanjutkan, “MEDSOS yang ini juga, gak perlu hape, tapi bisa nyala dan terhubung terus selama kita mau!”
“Hahaaaa …. Abang becanda ah! Enak banged kalo ada yang kayak gitu mah!” ucapnya. Tubuhnya condong ke depan, memicingkan mata.
“Menurut ustadz Latief, Ada lho! MEDSOS model ini; dengan batere kemauan keras, pasword ilmu, koneksi internet dan wify berupa iman dan iklas.” Saya mempersilahkan dia mencicipi kolak pisang yang dihidangkan istri, “Yang ini bisa membuat kamu terhubung dengan Allah SWT. kapanpun kamu mau. Gak pake lemot. Gak pake lowbat. Kamu tau artinya jika kamu sudah bisa terhubung terus dengan Allah? … Kamu bisa terhubung dengan siapapun karena semua makhluk adalah hamba yang tunduk padaNYa. Kamu bisa merasakan kemudahan dan keberlimpahan setiap saat.”
“Saya belum paham, Bang.” ucapnya dengan pandangan heran.
“Yang dimaksud oleh ustadz latief dengan MEDSOS di ceramahnya tadi itu; Media Surga Orang Saleh! dalam bulan puasa ini bisa berbentuk I’tikap. Terus ‘chatting’ dan terhubung dengan Allah melalui qiyamul lail, tafakkur juga tilawah.”
“Haha …. saya baru nyadar, Bang. Alhamdulillah sekarang saya ngerti.”
***
Semoga saja di paruh ke tiga puasa ini. Kwalitas ibadah kita bisa bersama kita tingkatkan.
Trm, 07.07.2015
“Bang! ini sudah kelewatan. Masa ada ustad yang ngajarin buat banyakin MEDSOS di sepuluh hari puasa terakhir ini,” rahangnya terlihat kaku. Dia melanjutkan ocehannya dengan suara bergetar “padahal harusnya kurangin media sosial, banyakin i’tikaf. Iya gak, Bang?” Keluhannya berlanjut dengan makian, “dasar ustadz bego!”

Saya menjulurkan tangan kanan kedepan, dengan telapak terbuka.
“Minum dulu kopimu, Jum!” Akhirnya bertanya, “Kamu denger di mana, Jum?”
“Sayup-sayup dari speaker musala, Bang.”
“Kamu gak taraweh?”
Mukanya tertunduk, telapak tangan kanannya meremas punggung tangan kiri, “Aaa–nu … saya sakit perut, Bang.”
“Jadi, kamu cuma denger ceramah itu dari kejauhan? terus sepotong doang dengernya?”
“I–yyya.”
“Yang disampaikan Ustadz Latief saat taraweh tadi itu, tentang MEDSOS yang gak perlu kartu SIM, koneksi internet, atau Wifi, Jum!” Matanya membesar menunjukkan rasa heran, membuat saya tertarik melanjutkan, “MEDSOS yang ini juga, gak perlu hape, tapi bisa nyala dan terhubung terus selama kita mau!”
“Hahaaaa …. Abang becanda ah! Enak banged kalo ada yang kayak gitu mah!” ucapnya. Tubuhnya condong ke depan, memicingkan mata.
“Menurut ustadz Latief, Ada lho! MEDSOS model ini; dengan batere kemauan keras, pasword ilmu, koneksi internet dan wify berupa iman dan iklas.” Saya mempersilahkan dia mencicipi kolak pisang yang dihidangkan istri, “Yang ini bisa membuat kamu terhubung dengan Allah SWT. kapanpun kamu mau. Gak pake lemot. Gak pake lowbat. Kamu tau artinya jika kamu sudah bisa terhubung terus dengan Allah? … Kamu bisa terhubung dengan siapapun karena semua makhluk adalah hamba yang tunduk padaNYa. Kamu bisa merasakan kemudahan dan keberlimpahan setiap saat.”
“Saya belum paham, Bang.” ucapnya dengan pandangan heran.
“Yang dimaksud oleh ustadz latief dengan MEDSOS di ceramahnya tadi itu; Media Surga Orang Saleh! dalam bulan puasa ini bisa berbentuk I’tikap. Terus ‘chatting’ dan terhubung dengan Allah melalui qiyamul lail, tafakkur juga tilawah.”
“Haha …. saya baru nyadar, Bang. Alhamdulillah sekarang saya ngerti.”
***
Semoga saja di paruh ke tiga puasa ini. Kwalitas ibadah kita bisa bersama kita tingkatkan.
Trm, 07.07.2015

Posted from WordPress for Android

4 pemikiran pada “Ceramah Ustadz Sesat

    • Hehehe. Iya kang, mau coba aktif ngisi blog lagi. Biaaanya memang saya ‘cemplungin’ dulu di KBM. Lumayan banyak editor gratisan. Stelah final bru posting di Blog. heheehe. Jgn curi triks saya, ya. 😛

      Disukai oleh 1 orang

Terima kasih sudah memberi komentar